Monday, December 17, 2012

Kisah sebelum Perang Uhud

ISLAM tidak akan dapat tegak, kecuali dengan perjuangan para penganutnya. Islam tidak akan tertegak dengan elok, kecuali dengan hasil pengorbanan Syuhada yang terdahulu. Oleh kerana itu, Nabi kita, Nabi Muhammad Shallahu alaihi wa salam,seorang yabg sangat gagah berani. Para sahabat beliau juga orang-orang yang pemberani. Abu Bakar seorang siddiq, Umar syahid, Utman juga syahid, Ali syahid.lebih kurang Lapan puluh persen sahabat beliau syahid.

Sehari sebelum perang Uhud, Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bersabda diatas mimbar :

“Demi Allah yang menggenggam jiwaku, setiap orang yang terbunuh di jalan Allah pasti datang pada hari Kiamat seperti keadaannya ketika terbunuh didunia. Warnanya warna darah, tapi baunya bau minyak kesturi”.

Dalam hadis lainnya Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya Allah berfirman kepada para syuhada pada hari Kiamat. Siapa yang membunuh kalian?” Mereka menjawab, “Musuh-musuh-Mu”. Dia berfirman lagi, “Mengapa kalian dibunuh?” Mereka menjawab,”Kami terbunuh karena perjuangan di jalan-Mu. ‘Dia berfirman, “Aku telah mengampuni kalian”.

Kita perlu melihat perang Uhud agar kita boleh mengetahui, bagaimana para leluhur kita dahulu, bagaimana keadaan kita sekarang, dan apa yang kita berikan kepada Islam?

Mana para syuhada hari ini?

Mana para pahlawan Islam hari ini?

Mana peranan kita dalam menyebarkan Islam hari ini?

Mana darah? Mana harta? Mana waktu? Mana pengorbanan?

Semuanya kosong.

Sehari sebelum terjadinya perang Uhud, Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bermusyawarah dengan para sahabat. Beliau mengumumkan hendak memerangi Abu Sufyan dan kaum musyrikin. Beliau bertanya kepada para sahabat, “Bagaimana pendapat kalian?Apakah kita memerangi mereka di lorong-lorong kota atau kita berperang dengan mereka di gunung Uhud”.

Orang-orang tua menjawab, “Wahai Rasulullah, lebih baik kita tetap di Mdinah, bertahan di lorong-lorong dan rumah-rumah kita. Kalau mereka masuk kota,klta perangi mereka”. Beliau pun setuju. Tetapi, baru selesai ucapan itu, para sahabat yang berusia muda, yang berjumlah lapan puluh orang, keluar, lalu menghunus pedang dan memasang besi pelindung di kepala. Kemudian mereka melantunkan nasyid di luar masjjid dengan suara lantang.”Kami adalah orang-orang yang membaiat Muhammad untuk berjihad selama kami hidup”, 


Kemudian, seorang pemuda yang berusia sekitar dua puluh tahun berkata nyaring,”Wahai Rasulullah, pimpinlah kami ke Uhud. Jangan halangi kami masuk surga! Demi Allah, saya pasti masuk surga”. Mendengar gelora penuh semangat itu, Rasulullah bangkit. Setiap bulu di tubuh beliau berdiri. Setiap tetes darah beilaiu bergejolak. Beliau lalu berdiri. Beliau mengumumkan bahwa pintu-pintu surga telah dibuka dan Allah telah menempatkan diri kepada hamba-hamba-Nya . “Dengan apa kamu masuk surga?”, tanya beliau kepada para pemuda itu?

Para pemuda itu menjawab, “Dengan dua hal. Pertama, saya mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan saya tidak lari dari medan pertempuran”. Kemudian air mata Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam mengalir. Dengan mengangkat kedua tangan beliau bersabda, “Kalau kamu jujur kepada Allah, Dia pasti akan membalas kejujuranmu”.

Allah berfirman :

“Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik”. (QS : al-Ankanbut : 69)

Rasulullah Shallahu alaihi wa salam, tak lama, berangkat menuju medan perang. Beberapa saat sebelum perang bermula, beliau mencabut pedangnya dan bertanya, “Siapa yang mahu memegang pedang ini?”. “Kami semua ingin memegangnya”, jawab para sahabat. Abu Dujanah bertanya, “Apa hak pedang ini, wahai Rasulullah?”, tanyanya. “Haknya adalah menebaskannya kepada kaum kafir hingga ia bengkok”, tegas Rasulullah.

Pernah anda mendengar ada pedang yang bengkok, karena digunakan membunuh musuh? Ya, ada .. dengan telapak tangan sahabat-sahabat Muhammad Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam. Kemudian Abu Dujanah mengambil pedang itu, sambi bersyair.

“Akulah yuang berjanlji kepada kekasihku,

Tatkala kami berada di gunung diantara rumpun kurma ..

Untuk selamanya tidak berdiri di barisan belakang

Aku membunuh dengan pedang Allah dan Rasul ..”

Kemudian Abu Dujanah menggunakan pedang untuk berperang dan membunuh orang-orang kafir, hingga pedang itu bengkok. Lalu, dia mengembalikan pedang bengkok kepada Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam. Pintu-pintu surga dibuka. Para malaikat ikut meramaikan pertempuran. Pintu-pintu langit dibuka, menurunkan tentara yang dikomandani Jibril as. Dan turun diatas gunung Uhud.

Agama ini lenyap dari muka bumi atau kebenaran ini yang menang.

Tentu, kemenangan islam yang akan datang. Tak akan berhasil mereka yang menodai dan menggunakan agama hanya untuk mendapatkan kenikmatan sesaat dengan melakukan kerjasama dengan musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya. Wallahu’alam.

http://islampos.com/2012/jadilah-pemburu-surga/

0 comments:

Post a Comment