ISLAM tidak akan dapat
tegak, kecuali dengan perjuangan para penganutnya. Islam tidak akan tertegak dengan elok, kecuali dengan hasil pengorbanan Syuhada yang terdahulu. Oleh kerana itu, Nabi kita, Nabi
Muhammad Shallahu alaihi wa salam,seorang yabg sangat gagah berani. Para sahabat beliau juga orang-orang yang
pemberani. Abu Bakar seorang siddiq, Umar syahid, Utman juga syahid,
Ali syahid.lebih kurang Lapan puluh persen sahabat beliau syahid.
Sehari sebelum perang Uhud, Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bersabda diatas mimbar :
“Demi
Allah yang menggenggam jiwaku, setiap orang yang terbunuh di jalan
Allah pasti datang pada hari Kiamat seperti keadaannya ketika terbunuh
didunia. Warnanya warna darah, tapi baunya bau minyak kesturi”.
Dalam hadis lainnya Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya
Allah berfirman kepada para syuhada pada hari Kiamat. Siapa yang
membunuh kalian?” Mereka menjawab, “Musuh-musuh-Mu”. Dia berfirman lagi,
“Mengapa kalian dibunuh?” Mereka menjawab,”Kami terbunuh karena
perjuangan di jalan-Mu. ‘Dia berfirman, “Aku telah mengampuni kalian”.
Kita
perlu melihat perang Uhud agar kita boleh mengetahui, bagaimana para
leluhur kita dahulu, bagaimana keadaan kita sekarang, dan apa yang kita
berikan kepada Islam?
Mana para syuhada hari ini?
Mana para pahlawan Islam hari ini?
Mana peranan kita dalam menyebarkan Islam hari ini?
Mana darah? Mana harta? Mana waktu? Mana pengorbanan?
Semuanya kosong.
Sehari
sebelum terjadinya perang Uhud, Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam
bermusyawarah dengan para sahabat. Beliau mengumumkan hendak memerangi
Abu Sufyan dan kaum musyrikin. Beliau bertanya kepada para sahabat,
“Bagaimana pendapat kalian?Apakah kita memerangi mereka di lorong-lorong
kota atau kita berperang dengan mereka di gunung Uhud”.
Orang-orang tua
menjawab, “Wahai Rasulullah, lebih baik kita tetap di Mdinah, bertahan di
lorong-lorong dan rumah-rumah kita. Kalau mereka masuk kota,klta
perangi mereka”. Beliau pun setuju. Tetapi, baru selesai ucapan itu,
para sahabat yang berusia muda, yang berjumlah lapan puluh orang,
keluar, lalu menghunus pedang dan memasang besi pelindung di kepala.
Kemudian mereka melantunkan nasyid di luar masjjid dengan suara
lantang.”Kami adalah orang-orang yang membaiat Muhammad untuk berjihad
selama kami hidup”,
Kemudian, seorang pemuda yang
berusia sekitar dua puluh tahun berkata nyaring,”Wahai Rasulullah,
pimpinlah kami ke Uhud. Jangan halangi kami masuk surga! Demi Allah,
saya pasti masuk surga”. Mendengar gelora penuh semangat itu, Rasulullah
bangkit. Setiap bulu di tubuh beliau berdiri. Setiap tetes darah
beilaiu bergejolak. Beliau lalu berdiri. Beliau mengumumkan bahwa
pintu-pintu surga telah dibuka dan Allah telah menempatkan diri kepada
hamba-hamba-Nya . “Dengan apa kamu masuk surga?”, tanya beliau kepada
para pemuda itu?
Para pemuda itu menjawab, “Dengan dua hal.
Pertama, saya mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan saya tidak lari dari
medan pertempuran”. Kemudian air mata Rasulullah Shallahu alaihi wa
sallam mengalir. Dengan mengangkat kedua tangan beliau bersabda, “Kalau
kamu jujur kepada Allah, Dia pasti akan membalas kejujuranmu”.
Allah berfirman :
“Dan
orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, Kami akan
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta
orang-orang yang berbuat baik”. (QS : al-Ankanbut : 69)
Rasulullah
Shallahu alaihi wa salam, tak lama, berangkat menuju medan perang.
Beberapa saat sebelum perang bermula, beliau mencabut pedangnya dan
bertanya, “Siapa yang mahu memegang pedang ini?”. “Kami semua ingin
memegangnya”, jawab para sahabat. Abu Dujanah bertanya, “Apa hak pedang
ini, wahai Rasulullah?”, tanyanya. “Haknya adalah menebaskannya kepada
kaum kafir hingga ia bengkok”, tegas Rasulullah.
Pernah anda
mendengar ada pedang yang bengkok, karena digunakan membunuh musuh? Ya,
ada .. dengan telapak tangan sahabat-sahabat Muhammad Rasulullah
Shallahu alaihi wa sallam. Kemudian Abu Dujanah mengambil pedang itu,
sambi bersyair.
“Akulah yuang berjanlji kepada kekasihku,
Tatkala kami berada di gunung diantara rumpun kurma ..
Untuk selamanya tidak berdiri di barisan belakang
Aku membunuh dengan pedang Allah dan Rasul ..”
Kemudian
Abu Dujanah menggunakan pedang untuk berperang dan membunuh orang-orang
kafir, hingga pedang itu bengkok. Lalu, dia mengembalikan pedang
bengkok kepada Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam. Pintu-pintu surga dibuka. Para malaikat ikut
meramaikan pertempuran. Pintu-pintu langit dibuka, menurunkan tentara
yang dikomandani Jibril as. Dan turun diatas gunung Uhud.
Agama ini lenyap dari muka bumi atau kebenaran ini yang menang.
Tentu,
kemenangan islam yang akan datang. Tak akan berhasil mereka yang
menodai dan menggunakan agama hanya untuk mendapatkan kenikmatan sesaat
dengan melakukan kerjasama dengan musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya.
Wallahu’alam.
http://islampos.com/2012/jadilah-pemburu-surga/
0 comments:
Post a Comment