Wednesday, May 25, 2011

antara wanita cantik dan wanita yang solehah

Bunga yang kembang dan cantik itu jarang yang wangi... begitulah juga orang yang cantik; kebanyakannya jarang berbudi.

Apabila si gadis dipuji dengan kata-kata, "Awak ni cantiklah," maka akan menguntumlah sekuntum senyuman dibibirnya dan berbungalah hatinya. Tersipu-sipulah ia.

Ah... siapa yang tidak seronok bila dikatakan cantik dan lawa? Begitulah resam manusia, seronok bila dipuji kecewa bila dikeji.

Tetapi lain halnya bagi si mukmin yang merasa dirinya miskin dengan Tuhannya. Terasa kerdil tatkala berhadapan dengan pujian dan sanjungan manusia. Wanita yang cantik selalu ditimpa 'perasan' kerana sedar dirinya punya kelebihan.

Kata orang, wanita cantik banyak mahunya. Diri rasa bangga, seisi dunia mahu digenggamnya. Kalau ia seorang gadis dirinya sanggup menjadi tukaran dengan wang yang beribu. Ada pula yang rela menjadi andartu. Hidup liar bak merpati, senang didekat dan ditangkap lari.

Jika dia seorang isteri yang sedar dan bangga dengan kecantikkannya maka suamilah yang menjadi mangsa. Si suami selalu melutut dan kalah dengan kehendak dan karenahnya. Lebih malang jika si suami pula suka akan kecantikan isterinya. Ia menyayangi isteri atas dasar kecantikannya.

Jadilah suami laksana lembu yang dicucuk hidungnya. Ke mana diarah di situlah perginya, alangkah dayusnya dia. Si isteri yang cantik rupawan akan merajuk dan meragam seandai kemahuannya tidak tercapai, mengugut, merajuk hendak balik kampung atau minta cerai.

Alangkah indahnya jika si isteri tadi, kecantikannya digunakan untuk meniup semangat jihad ke lubuk hati mujahidin. Ketahuilah, keutamaan dan nilai diri seorang wanita sama ada cantik atau tidak adalah pada akhlaknya.

Andai dia seorang isteri, ketaatannya pada suami adalah akhlak yang indah. Wanita yang cantik tetapi tidak berbudi pekerti tinggi, lebih-lebih lagi isteri yang cantik yang derhaka pada suami adalah ibarat bunga raya. Cantik warnanya, harumnya tiada.

Sebaliknya wanita yang kurang cantik tetapi berakhlak mulia, taat suaminya, sentiasa mencari keredhaan-Nya, ibarat bunga cempaka. Tiada rupa tetapi harumnya memikat jiwa.

Antara bunga raya dan bunga cempaka pastilah cempaka diminati orang.

Kasihan si bunga raya, tidak dijual atau dipakai orang. Ibarat gadis murahan yang mempertontonkan kecantikan. Konon nanti ada yang berkenan tetapi tidak sedar diri jadi mainan.

Wanita yang kurang cantik pula jika tidak berakhlak akan meyakitkan hati dan mata. Ibarat bunga yang tidak cantik tidak pula harum dan wangi. Maka tiadalah apa-apa tarikan dan keindahan padanya.

Usah bangga dan usah pula risau akan paras rupa untuk merebut kasih sayang manusia. Tetapi marilah berlumba-lumba untuk menjadi wanita yang bertaqwa dan berakhlak mulia. Nescaya disayangi Allah serta makhluk-makhluk-Nya.

Seharusnya diri yang dikurniakan Allah dengan nikmat kecantikan sentiasa resah jiwanya. Bukan kerana takut luput kurniaan itu dari dirinya. Bukan jua kerana ada yang iri hati dan mahu menganiayai atau menandingi kejelitaannya. Resah adalah kerana menghitung pahala-pahala yang tinggal akibat pujian dan sanjungan manusia yang bakal menjerumuskan dirinya ke jurang neraka.

Mengira-ngira bagaimana untuk meruntuhkan gunung mazmumah (sikap negatif) akibat dari kecantikan diri yang dijulang bagaikan mahkota. Apa lagi jika kecantikan itu hidangan setiap insan, cantik indah tetapi hina terdedah. Menjadi mainan nafsu dan syaitan.

Bersyukur dengan segala nikmat Tuhan. Baik buruk,cantik hodoh itu adalah pemberi-Nya.Yang berwajah cantik atau hodoh sama-sama perlukan persediaan. Akan tiba saatnya jua di mana yang berwajah cantik indah dikerumuni oleh cacing dan ditimbusi tanah di liang lahad yang gelap lagi sunyi.

Tatkala itu bersandinglah manusia dengan kematian. Apakah baru di kala itu mahu diucapkan nikmat iman dan Islam itulah sebesar-besar pemberian Tuhan? Baru sanggup berjuang, berkorban apa saja demi mendapatkannya? Sebelum segala-galanya terlewat sama-samalah kita daki anak-anak tangga menuju ke puncak taubat.

Asal manusia dari setitis mani yang hina. Sehina itulah pula dirimu wahai wanita. Kenangilah nasib diri di hari penghisaban. Segala pinjaman Tuhan itu, untuk apa digunakan. Lunakkan hati, tenangkan perasaan. Lihatlah ke seluruh penjuru alam. Di mana saja mata menjurus di sana ada tanda keagungan Tuhan.

Dongakkan kepala ke langit biru, tundukkan wajah ke bumi yang hijau. Saksikanlah kilauan mentari, percikan cahaya bulan dan bintang. Langit yang dijadikan-Nya tidak bertiang, gunung-ganang tidak berpancang. Usah terlena dibuai keindahan, sesungguhnya pada segalanya itu terkandung pengajaran:

"Dan apa sahaja nikmat yang ada padamu dari Allahlah datangnya, dan bila kamu ditimpa kemudaratan maka hanya pada-Nyalah kamu meminta pertolongan." (Surah An-Nahl: 53)

Tuesday, May 24, 2011

Car From 956,000 Matchsticks

have u ever thinks about how to kill your time?? if we do something with all effort and force sometime unimaginable  things will create, how about car fom 956,000 matchsticks?
Photobucket

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

Photobucket
Photobucket

Sunday, May 15, 2011

Bagaikan menggengam bara api...




بسم الله الرحمن الرحيم


Sungguh saat ini kita tengah berada di zaman yang benar-benar menuntut kesabaran, dimana orang-orang yang berpegang teguh dengan agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api, jika dilepas maka akan membakar dirinya dan membahayakannya, namun bila tetap digenggamnya, maka ia membutuhkan kesabaran dan kekokohan yang luar biasa.

Bagaimana pula tidak dikatakan demikian, sebab setiap kali nampak orang-orang yang ingin mengamalkan agama beribadah dengan syari'at ALLAH, akan berdiri ahli bid'ah, para pengekor hawa nafsu, dan orang-orang bodoh yang tidak mengerti agama kecuali dari nenek-nenek moyangnya siap menghadang di hadapannya, melemparkan cercaan, hinaan, tudingan, dan fitnah baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan, benar-benar membuat mayoritas muslim phobia untuk menjalankan tuntunan agamanya.


Betapa banyak para da'i-da'i Islam yang bungkam mulutnya tidak berani untuk berbicara yang haq, karena selalu mendapat tekanan dan intimidasi, difitnah teroris, Islam garis keraslah, serta seabreg tudingan dan pelecehan yang lainnya, hanya da'i-da'i pramuka -yang di sana senang di sini senang, di sana senyum di sini senyum- yang aman-aman saja. Da'i-da'i ini tidak punya andil dalam memerangi ahli bid'ah dan syirik malah ikut berkecimpung dan ikut berperan mendukungnya, seolah-olah dirinya mengatakan, "No problem, take it easy man...!"


Keadaan seperti ini janganlah membuat kita surut langkah untuk tetap beramal dan menampakkan diri sebagai muslim sejati, seorang muslim yang berjenggot bersyukurlah dan tidak perlu merasa khawatir, justru ia harus bangga mendapat nikmat untuk melaksanakan perintah Nabi akan wajibnya memelihara jenggot. Seorang muslimah yang berhijab bersyukurlah dan berbangga dirilah di saat mayoritas para wanita lebih menyukai laknat dan siksa ALLAH dengan berbusana setengah telanjang bangga menampakkan auratnya yang murahan.

Tetaplah kembali berpegang teguh kepada pemahaman salafush sholih muslimin periode pertama di kala banyak orang meninggalkannya, tetaplah konsisten terhadap sunnah di kala tak sedikit orang melupakannya, bersatulah untuk menghancurkan tirani kebid'ahan dan ahlinya, mendobrak belenggu kemusyrikan dan ahlinya, serta membungkam mulut ulama-ulama suu` dan pengekor hawa nafsu.

Hendaknya kita mengetahui bahwa sudah menjadi ketentuan ALLAH, mengadakan bagi tiap-tiap Nabi musuh-musuhnya.
ALLAH berfirman,

"Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong."
(Qs. 25: 31).

Jika seorang da'i menyeru kepada tauhid ia akan mendapatkan di hadapannya da'i-da'i kepada kesyirikan, jika seorang da'i mengajak kepada sunnah, ia akan mendapatkan di hadapannya ahli bid'ah dan pengekor hawa nafsu, jika seorang da'i menuntun ummat mengamalkan agama sesuai syari'at ALLAH, ia akan mendapatkan di hadapannya ahli syubhat dan ulama-ulama su', jika seorang da'i menjauhkan umat dari kemungkaran dan kemaksiatan, ia akan mendapatkan di hadapannya ahli syahwat, orang-orang fasiq, dan sejenis mereka. Oleh karena itu, segala apa yang menimpa kita kaum muslimin dari berbagai macam intimidasi, eksploitasi, dan semua usaha-usaha Islamophobia adalah ujian untuk meraih janji ALLAH dan membuktikan keimanan di hadapan-Nya.

Segala puji bagi ALLAH yang telah menjadikan "sabar" sebagai senjata ampuh kaum mukminin dalam membendung bahaya syahwat, fitnah, dan segala macam ujian; dan yang telah menjadikan yakin sebagai tameng untuk membendung lajunya syubhat.ALLAH berfirman

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."(Qs. 2: 155).

"Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu..."
(Qs. 47: 31).

"Cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh ALLAH)."
(Qs. 31: 17).

"Katakanlah: 'Hai hamba-hambaku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu.' Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi ALLAH itu adalah luas. Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." 
(Qs. 39: 10).

"Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji ALLAH adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat ALLAH) itu menggelisahkan kamu.
(Qs. 30: 60).

Tidak ada lagi yang patut dikhawatirkan bagi para pengemban al haq, walau bagai menggenggam bara api, kesabaran dan keyakinannya yang akan menghantarkan pada kedudukan yang tinggi menggapai janji dan karunia ALLAH.
ALLAH berfirman,

"Hai hamba-hambaku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan istri-istri kamu digembirakan.
(Qs. 43: 68-70).

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam tempat yang aman.
(Yaitu) di dalamnya taman-taman dan mata air-mata air. Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal (duduk) berhadap-hadapan. Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran). Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan ALLAH memelihara mereka dari adzab neraka sebagai karunia dari Tuhanmu. Yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar." (Qs. 44: 51-57).

Hasbunallaah wa ni'mal wakil, wal 'ilmu 'indallah, wal hamdulillaahi robbil 'alamin.
(Ustadz Abu Hamzah al Atsary, Ma'had Adhwa`us-salaf)

LA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILAAH

semoga bermanfaat
barakallaahu fiykum

Saturday, May 7, 2011

kisah dajal bhg 2



al-Massih ad-Dajjal (The Anti-Christ & The False Messiah) .

Dajjal  adalah makhluk 'wujud' dan diciptakan oleh Allah SWT dengan  kebijaksaan-Nya dan Allah SWT telah mengurniakan Dajjal kuasa yang  menakjubkan. Dajjal telah dicipta semenjak penciptaan Adam a.s. dan  Dajjal akan dilepaskan semasa akhir zaman (telah dilepaskan di zaman  kehidupan Rasulullah SAW). Dajjal mempunyai dua misi utama iaitu misi  umum dan misi spesifik. Misi umum ialah untuk menguji semua manusia  iaitu menguji tahap keimanan umat Islam. Mereka yang gagal dalam ujian  Dajjal akan menuju ke dalam api neraka. Ujian Dajjal merupakan satu  ujian yang sangat susah dan ia diberi perkhabaran oleh setiap Nabi dan  Rasul sejak dari penciptaan Adam a.s lagi. Fitnah Dajjal merupakan  fitnah yang paling besar dalam sejarah peradaban manusia sejak dari  zaman umat Nabi Adam a.s hingga zaman umat Nabi Muhammad SAW. Misi  spesifik Dajjal pula ialah untuk menyamar sebagai al-Massih (The  Messiah) dalam usahanya untuk menyakin Bani Israel bahawa dialah  al-Massih (The Messiah)



Untuk memahami Dajjal dan kapasitinya sebagai al-Massihu Dajjal, kita hendaklah memahami terlebih dahulu siapakah itu sebenar al-Massih. Selepas  Bani Israel telah tinggal dan menghuni di Tanah Suci dan selepas Nabi  Daud a.s menubuhkan Negara Israel (Nabi Daud merupakan seorang muslim  dan negara Israel ini adalah Islamik) juga selepas Nabi Sulaiman a.s  mengangkat Negara ini sehingga menjadi sebuah negara yang terunggul yang  pernah disaksikan dalam sejarah dan juga selepas Bani Israel melalui  Zaman Kegemilangan-nya, mereka kemudiannya telah melakukan kemungkaran  iaitu melanggar perintah Allah SWT dengan melakukan banyak dosa  terhadap-Nya. Lantas, Allah SWT menghalau mereka keluar dari Tanah Suci.  Surah ke-17 dalam al-Quran menceritakan tentang ini:



"Dan  Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam Kitab itu, kamu pasti berbuat  fasad (kerosakan) di muka bumi ini DUA KALI.." (al-Quran, 17:4)



Jelas  bahawa DUA KALI Bani Israel akan berbuat kerosakan. Mereka telah  melanggar syarat-syarat yang telah ditetapkan di Tanah Suci. Justeru  Allah telah menghantar tentera Babylon untuk memusnahkan Negara Israel  dan membawa Bani Israel kepada perhambaan di Babylon (kini Iraq). Jadi,  Zaman Kegemilangan (I) telah berakhir dan Bani Israel telah meratapi  kesedihan di Sungai Babylon. Allah SWT telah mengutuskan para Nabi dan  Rasul dan di kalangan para Nabi itu bernama Nabi Daniel yang merupakan  tokoh yang amat penting. Apabila Nabi Daniel diutuskan kepada Bani  Israel di Babylon, nabi ini telah menyampaikan janji daripada Allah  kepada Bani Israel bahawa Allah akan mengutuskan seorang Nabi yang  istimewa untuk mereka kerana Nabi ini akan mengembalikan semula Zaman  Kegemilangan (II) (Zaman Kegemilangan I sebelum ini adalah semasa  Pemerintahan Nabi Sulaiman a.s yang pernah memerintah Dunia). Dan  apabila Nabi ini diutuskan, Fungsi Nabi ini adalah untuk mengembalikan  Zaman Kegemilangan dan seterusnya memerintah Dunia dari Jerusalem. Nabi  yang istimewa ini yang akan diutuskan untuk Bani Israel ialah al-Massih.  Di dalam usaha untuk mengembalikan Zaman Kegemilangan (II) Bani Israel,  terdapat 4 implikasi untuk membolehkan janji itu tercapai ialah:



1) Beliau hendaklah memerdekakan Tanah Suci daripada pemerintahan bukan Yahudi kepada pemerintahan Yahudi.

2) Beliau haruslah membawa Bani Israel kembali ke Tanah Suci.
3) Beliau hendaklah membangunkan kembali Negara Israel.

4)  Negara Israel itu mestilah berkembang menjadi kuasa pemerintahan dunia  supaya al-Massih boleh memerintah dunia dari Jerusalem.



Hanya  dengan itu sajalah Zaman Kegemilangan (II) seperti era Nabi Sulaiman  a.s akan berulang. Allah SWT telah menunaikan janjiNya dengan menghantar  al-Massih iaitu Isa a.s sebagai utusan-Nya, akan tetapi, Bani Israel  telah menolaknya. Terdapat sesetengah Yahudi yang menerimanya dan ada  juga yang menentangnya. Punca penolakan Isa a.s sebagai al-Massih adalah  kerana Bani Israel menganggap bahawa Isa a.s adalah anak luar nikah  (wa'iyazubillah) kerana kononnya ibu Nabi Isa a.s, Maryam melahirkannya  tanpa suami. Bani Israel telah menolaknya kerana mendakwa bahawa  kononnya anak luar nikah tidak boleh menjadi al-Massih. Dan apabila  mereka melihat kononnya Isa a.s mati disalib, segala-galanya telah pasti  bahawa walaupun beliau sendiri mendakwa diri beliau sebagai al-Massih  tetapi Rabbi Yahudi telah menolaknya, Bani Israel percaya bahawa beliau  (Isa a.s) bukanlah al-Massih kerana, Pertama, pada pandangan mereka Nabi  Isa a.s telah mati sedangkan Tanah Suci belum dimerdekakan lagi di  bawah pemerintahan empayar Rom. Kedua, pada pandangan mereka Nabi Isa  a.s telah mati sedangkan Negara Israel belum dibangunkan semula. Ketiga,  pada pandangan mereka Nabi Isa a.s telah mati sedangkan Negara Israel  masih belum menjadi kuasa pemerintahan dunia dari Jerusalem.



Jadi,  oleh sebab itulah mereka menanti-nantikan kedatangan al-Massih yang  sebenar sedangkan apa yang diketahui umum bahawa Nabi Isa a.s adalah  al-Massih yang sebenar. Nabi Isa a.s sebenar tidak disalib seperti apa  yang mereka dakwa kerana Allah SWT berfirman di dalam al-Quran (4:157)  bahawa Allah memperlihatkan kepada mereka yang beliau telah disalib dan  Allah SWT mengangkat Nabi Isa a.s kepada-Nya membuktikan bahawa Nabi Isa  a.s masih hidup dan belum mati seperti yang didakwa Bani Israel.  Buktinya, Nabi Isa a.s akan kembali ke dunia suatu hari nanti untuk  merasai al-Maut yang tidak pernah dirasainya. Memandangkan mereka masih  menanti-nanti kedatangan al-Masih, Nabi Muhammad SAW telah memaklumkan  kepada kita bahawa Allah SWT akan menghantar suatu makhluk (manusia luar  biasa) pada akhir zaman nanti yang akan menyamar sebagai al-Massih dan  menyakinkan kepada kaum Yahudi bahawa dia akan mengembalikan Zaman  Kegemilangan (II) kepada Bani Israel. Walaubagaimanapun, mereka (Bani  Israel) telah ditipu oleh makhluk tersebut kerana dia bukan al-Massih  yang sebenar. Makhluk itu sebenarnya adalah Dajjal.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
"Dari  Huzaifah r.a katanya: Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Dajjal ialah  orang yang 'buta' matanya sebelah kiri, lebat (panjang) rambutnya serta  dia mempunyai Syurga (sungai) dan Neraka (api). Nerakanya itu merupakan  Syurga dan Syurganya pula ialah Neraka (Hadis Sahih Muslim)



Setiap  rasul utusan Allah telah memberi amaran kepada kaumnya tentang Dajjal.  Tapi tiada seorang Rasul yang pernah berbicara tentang Dajjal secara  fizikal. Ia 'disimpan' sehinggalah kepada Rasul yang terakhir untuk  memberitahu rupa dan fizikal Dajjal. Dajjal seorang lelaki yang  kelihatannya masih muda, berbadan besar dan tegap, agak kemerah-merahan,  rambutnya kerinting dan tebal. Kelihatan dari belakang seolah-olah  dahan kayu yang rimbun. Mata kanannya 'buta' kelihatan seperti anggur  yang terbonjol keluar. Apakah kepentingan tentang lelaki bermata satu  ini? Lelaki bermata satu boleh melakukan perkara yang luar biasa. Dajjal  mempunyai perkataan kafir ditulis diantara matanya dan dahinya. Setiap  mukmin akan mampu membacanya samada mereka boleh membaca dan menulis  atau mereka tidak boleh membaca dan menulis, mereka pasti dapat  membacanya. Sekarang sudah jelas, mereka bukannya membaca dengan mata  fizikal kita. Adakah kita mempunyai mata lain selain mata fizikal  dikepala..? Apabila kalian mampu menjawab soalan ini maka kalian akan  mampu memahami asas strategi Dajjal. Dajjal melihat dengan satu mata,  menandakan bahawa Dajjal hanya mempunyai penglihatan luaran. Oleh itu,  apa yang kita tahu hanya datang dari apa yang kita lihat. Dajjal buta  mata kanannya sebenarnya menandakan bahawa Dajjal 'buta hati'.



al-Quran pernah menyatakan bahawa:
"apabila hati seseorang yang beriman dan Allah akan menitipkan cahaya kepadanya, hati itu mampu melihat dan mendengar"


Apabila  Dajjal melaksana misinya (4 Peringkat yang saya nyatakan tadi),  tugasnya ialah membawa manusia kepada penyakit buta hati. Mereka hanya  melihat dengan penglihatan luaran. Dajjal datang dengan sungai dan api,  tetapi sungainya adalah apinya dan apinya adalah 'air sungai yang  sejuk'. Barangsiapa yang 'jatuh' ke dalam sungainya, akan bertambah  dosanya dan barangsiapa yang 'jatuh' ke dalam apinya, akan dilepaskan  dari beban dosa. Dengan kata lain, zaman Dajjal zaman di mana penampilan  dan realiti adalah berlainan sama sekali antara satu sama lain.  Sekiranya penilaian dibuat berdasarkan kepada pemerhatian luaran, tetapi  realiti dalamannya adalah sesuatu yang berlainan. Jadinya penilaian  yang dibuat itu boleh jadi salah. Berdasarkan apa yang kalian lihat  melalui penampilannya, pada zaman Dajjal, kalian akan tersilap dan  tertipu kerana realiti adalah bertentangan dengan penampilan. Tetapi  pada akhir zaman ini lah, golongan yang mampu 'menembusi' penampilan  luaran sesuatu perkara, untuk mengenalpasti realiti sebenarnya dan  dengan itu mereka tidak akan tertipu adalah mereka yang hatinya berada  dalam keadaan itu. Perumpamaannya, samada berjanggut, berserban, mungkin  berada di masjid 5 kali sehari, tetapi mereka juga mungkin tidak  mempunyai apa-apa langsung di dalam hatinya, jadinya dia juga tidak  mampu melihat. Tetapi apabila hati kembali kepada Allah, apabila hati  berserah kepada Allah dan apabila hati berkata 'Aku hidup kerana-Mu! Aku  mati kerana-Mu. (al-Quran, 6:162)' ... maka Allah SWT akan menitipkan  Nur kedalam hati itu. Dan apabila orang itu melihat dengan Nur.



Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Bertaqwalah mengikut firasat mukmin yang sejati kerana apabila dia melihat, dia melihat dengan Nur Allah"
(Sunnah ar-Tirmidzi)


Jadinya,  ini adalah strategi Dajjal untuk membawa manusia kepada penyakit buta  hati. Jadinya, mereka akan tertipu dan penilaian yang mereka buat juga  salah. Mereka diuji dan mereka gagal dalam ujian Dajjal.



Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Golongan  terakhir yang akan keluar kepada Dajjal adalah wanita. Dan lelaki  terpaksa pulang ke rumah dan perlu 'mengikat' isteri, adik-beradik dan  anak mereka untuk menyelamatkan dan melindungi mereka dari Dajjal."


Pada  pendapat Sheikh Imran Hosein, ia merujuk kepada revolusi feminis moden  yang berjuang atas nama kebebasan wanita. Apabila kita melihat revolusi  feminis di tempat kerja, intipati utamanya revolusi feminis adalah  pemberian hak dan kebebasan sama rata kepada wanita untuk mengambil alih  tugas yang biasa dilakukan oleh lelaki, itulah tujuan utama mereka.  Sebenarnya, tiada perbezaan peranan antara lelaki dan wanita. Lelaki  mempunyai tugas asas mereka dan sama juga wanita mempunyai tugas asas  mereka. Akan tetapi, para feminis mengatakan 'tidak' kepada semua ini.  Mereka mahu melakukan perkara sama seperti yang lelaki lakukan. rujuklah  al-Quran.

Allah berfirman maksudnya: "Demi malam  apabila menutupi (cahaya siang), Demi siang apabila terang benderang,  Demi penciptaan laki-laki dan perempuan, Sungguh, usaha kamu memang  beraneka macam".
Surah al-Lail (92:1-4)


Penciptaan malam  dan siang sama seperti Allah menciptakan laki-laki dan perempuan. Allah  SWT mahu siang kekal sebagai siang, dan Allah SWT mahu malam terus kekal  sebagai malam. Ia bermaksud kita semua mempunyai peranan yang berbeza.  Jika dilihat kepada revolusi feminis, kelihatan seperti 'malam' sekarang  cuba untuk menjadi 'siang'. Hal ini pastinya membawa implikasi yang  sangat bahaya.



Itulah hakikat masa kini. fahamilah sedikit demi sedikit nescaya kita dapat gambarannya.    





*Sheikh Imran Hosein mengingatkan kita semua untuk serius dan tidak mengambil mudah akan bahaya fitnah ini.

Thursday, May 5, 2011

kisah pertemuan tamim ad-dari dengan dajal


 Salam... apa khabar kawan2, semoga baik-baik selalu, harini zul nk cita pasal dajal.. n post2 berikutnya juga zul nk cerita pasal dajal laknatullah nih... sebab apa.. cuba kwn2 tgok dunia skang yg dah huru hara.. xtau yg mana yg betul, yg salah.. ugama mcm dah tkda dalam jiwa kitaorg lebih pentingkan keduniaan.. kalau kita tgok kt dunia sekarang.. umat islam disembelih..diainiaya, dirogol, dibunuh, fitnah berleluasa..org mempermainkan, memperkotak katikkan hukum ALLAH. USA dan israel semakin menjadi-jadi. tahukah anda semua disebalik semua ni, Dajal dan Iblis laknatullah bersama yahudi dan pencacai-pencacai yang menjual segala-galanya demi dunia, termasuklah agama, bangsa, negara, maruah, orang cakap, untuk berjaya dalam perang menentang mereka, kita mesti mengenali mereka terlebih dahulu.. ingatlah.. sebesar-besar fitnah di dunia ini adalah fitnah dajal.....


 Hadis Sahih Muslim @ Hadis Tamim ad-Dari. (Manifestasi kemunculan al-Massih ad-Dajjal)



  Hadith Sahih ini diriwayatkan oleh Amir  Ibnu Sharahil Shabi Shab Hamdan dan disampaikan dari Fatimah binti Qais  dan Fatimah mendengar hadith ini terus dari baginda Rasulullah SAW.  Hadith ini sangat panjang dan izinkan saya untuk meringkaskan hadith ini  dalam bentuk cerita.



 Pada suatu hari, selepas menunai  solat fardhu, Rasulullah SAW naik ke atas mimbar dan berkata kepada  semua para sahabat baginda yang berada di dalam masjid itu. "Aku akan  memberitahu kalian tentang apa yang pernah aku katakan dahulu, telah  diberi kepastian oleh seorang pemuda". Baginda SAW menceritakan tentang  pengalaman seorang Nasrani bernama Tamim ad-Dari yang  baru memeluk Islam dan berbaiah kepada baginda. Cerita yang disampaikan  oleh Tamim ad-dari sangat bertepatan dengan apa yang dikisahkan oleh  Rasulullah SAW kepada para sahabat sebelum ini.



 Pada  suatu ketika, Tamim ad-Dari bersama 30 orang lelaki dari kaum Lakhm dan  Juzdam mengharungi lautan (Sheikh Imran memberi pendapat bahawa laut itu  adalah Laut Mediterranean berdasarkan tempoh yang panjang untuk  menjumpai daratan) dan dilambung badai dan gelora. Setelah dilambung  badai selama 1 bulan, mereka akhirnya bertemu dengan sebuah pulau  misteri yang berada di tengah-tengah lautan dan mereka berlabuh di pulau  itu dengan menaiki perahu kecil. (Sheikh Imran berpendapat bahawa Pulau  itu adalah Britain)



Setibanya mereka sampai di pulau  tersebut, mereka sangat terkejut apabila didatangi oleh seekor binatang  yang tebal bulunya. Sehingga mereka tidak dapat membezakan yang mana  satu bahagian belakang dan depan binatang itu.

 “Apakah kamu ini?” tanya mereka kepada binatang itu.

“Akulah  pengintip rahsia (iaitu Jassasah)”, jawab binatang berbulu lebat itu.  (Jassasah ialah apa yang kita anggap selama ini sebagai Bigfoot)

“Pengintip apa?” mereka bertanya lagi.

“Tak  usahlah kamu bertanya lagi. Pergilah kamu temui seorang lelaki yang  berada di dalam biara (monastri) kerana ia sangat merindukan berita dari  kamu”, jawab binatang itu lagi.

Mereka pun pergilah ke  biara itu. Apabila mereka sampai di dalamnya, mereka menjumpai  sebesar-besar manusia yang dirantai dengan kuat. Kedua tangannya  dibelenggu di lehernya. Kaki dan lututnya diikat dengan besi hingga buku  lalinya.

“Makhluk apakah kamu ini?” tanya mereka kepada makhluk itu.

“Sebenarnya kamu telah melihat keadaanku. Kamu pula siapa?” tanya makhluk itu kembali.

“Kami  adalah bangsa Arab. Kami belayar di laut yang bergelora lalu kapal kami  dipukul ombak selama sebulan dan akhirnya kami terdampar di pulaumu  ini”, jawab mereka.

Setelah mendengar penjelasan mereka,  makhluk berantai itupun bertanya, “Cuba ceritakan kepadaku tentang kurma  di Baisan. Adakah ia masih berbuah?”, tanya makhluk itu.

“Ya! Ia masih berbuah.” jawab mereka.

“Sesungguhnya  hampir ia tidak berbuah lagi. Bagaimana pula tentang Tasik Thabariayah  (Sea of Galilee)? Apakah ia masih ada air?” tanya makhluk itu lagi.

“Airnya masih banyak.” jawab mereka.

Lalu  dia berkata “Sesungguhnya tidak lama lagi ia akan kering”. Kemudian dia  bertanya lagi, “Bagaimana pula dengan mata air Zughar? Apakah masih ada  airnya dan apakah penduduk di sekelilingnya masih menggunakan mata air  itu untuk tanaman mereka?” tanya makhluk itu lagi kepada mereka.

“Ya! Airnya masih banyak dan penduduk di sekelilingnya masih menggunakan mata air itu untuk tanaman mereka”, jawab mereka.

“Bagaimanakah  dengan nabi orang-orang ummiyin (yakni Nabi Muhammad SAW)? Apakah yang  dikerjakannya? Dan apakah orang-orang Arab memeranginya?”

“Dia dilahirkan di Mekah dan telah berhijrah ke Yathrib (Madinah). Ya, mereka memeranginya” jawab mereka.

“Seterusnya bagaimana perlakuannya terhadap mereka?” tanya makhluk itu berkenaan Rasulullah.

“Dia  telah banyak memperolehi kemenangan terhadap mereka, bahkan hampir  semua orang Arab yang ada di sekelilingnya telah mengikutinya” mereka  menjawab.

“Sungguhkah itu yang terjadi?”, tanya makhluk itu untuk mendapatkan kepastian.

“Ya! Sesungguhnya itulah yang terjadi”, jawab mereka dengan yakin.





Lalu makhluk itu berkata:

“Kalau  mereka mengikutinya, maka itulah yang terbaik. Maka sekarang ini aku  ingin memberi tahu kepadamu siapakah sebenarnya aku. Akulah Al-Masih Ad-Dajjal.  Rasanya sudah hampir diizinkan aku untuk keluar. Bila aku keluar nanti  aku akan berjalan ke serata permukaan bumi sehinggakan tiada sebuah  kampung pun yang terkecuali. Aku akan berada selama 40 hari kecuali  Makkah dan Tahibah (Madinah). Kedua kota ini diharamkan ke atasku. Aku  dihalang oleh Malaikat dengan pedang yang terhunus. Mereka mengawal  kedua-dua kota itu daripadaku dan sesungguhnya pada setiap Malaikat yang  menjaganya”, terang makhluk yang bernama AD-DAJJAL AL-MASIH itu.

 Rasulullah SAW menghentak tongkatnya seraya berkata “Inilah Tahiyibah!!  Inilah Tahiyibah!! Inilah Tahiyibah yakni Madinah. Bukankah aku telah  sampaikan berita ini kepada kamu semua?”

“Benar, wahai Rasulullah!”, para sahabat menjawab.